Entah bagaimana

Di tengah hujan, aku berdiri sendiri disini tanpa adanya payung, tanpa adanya seorang pun disampingku. Disini, ditengah hujan, hanya ada sebuah lantunan lagu kesunyian. Sunyi dalam hujan.Seorang yang benar-benar ku sayang, bahkan tak tahu dimana aku sekarang. Dia asik dengan dunianya, tanpa ada benak dalam dirinya tentang bagaimana aku dan perasaan ku.
Seberapa hina nya aku dimata mu? seburuk itu kan aku hingga diri mu enggan membalas perasaanku kepadamu?
Masihku ingat sekali saat pertama kamu menyapa ku. Saat pertama kamu menyebut namaku. Saat pertama kamu mengatakan 'aku'. Rasanya baru kemarin kita ngobrol bareng, kita bercanda, kita bercengkrama. Tapi kini? Semua bagaikan kembali seperti awal. Kembali seperti saat aku belum mengenalmu. Andai bisa ku kembalikan waktu, akan ku kembalikan saat-saat aku disampingmu. Dan bila aku bisa menghentikan waktu, aku ku hentikan saat itu juga. Apa kamu tak mendengar hati ini memanggil mu? Apa kamu tak melihat hati ini menunggu datangnya dirimu? Apa kamu tak merasakan detak jantung ini berdebar saat kamu ada disampingku?
Hanya 1 harapanku bila bintang dilangit jatuh, yaitu kamu sadar tentang siapa yang benar-benar menyayangimu disaat kamu dalam keadaan apapun. God bless......

entah bagaimana...... (curhatankecil dari seorang pemilik blog)

Entah dimana aku harus bersembunyi. Entah dimana aku harus berlindung. Kini semua terasa menyulitkan. Kini semua telah membingungkan perasanku. Letih, bila aku terus termenung didalam diam ku. Apa kamu ditakdirnya hanya untuk membuatku terus terdiam seperti ini? Tiap hari, tiap jam, tiap menit dan tiap detik pun tak henti-hentinya otak ini terus memikirkan kamu. Rasa ingin menyapa, tapi entah mengapa hati ini enggan untuk menyapa. Diam, terus terdiam menunggu datangnya dirimu. Tak ada sedikit pun nyali yang keluar di dalam diri ini. Jujur sejujur-jujurnya, aku ingin kamu tau apa yang ada didalam hatiku ini. Aku ingin kamu peka tentang siapa yang benar-bener menyayangimu. Tapi, bagaimana caranya agar kamu tahu tentang semua ini? Sekedar sapa saja aku tak mampu berkata, bagaimana bisa bila aku harus berkata langsung tentang perasaanku pada mu? Aku letih menyimpan semua ini. Tapi, apa daya aku disini? Tak ada yang bisa ku perbuat selain binggung didalam diamku ini. Kini, aku biarkan semuanya mengalir seperti air yang terus mengalir. Aku biarkan perasaan ini terus tumbuh. Aku serahkan perasaanku ini pada waktu yang terus berjalan hingga waktu ini berhenti. Bila suatu saat nanti kamu telah berdua dengannya, aku rela dengan semua yang terjadi. Karena aku tak bisa memaksakan cinta. Aku tak bisa memgulur waktu. Aku hanya bisa merelakan dan mengikhlaskan. Ini bukan berarti rasaku hanya sekedar permainan semata, tapi ini karena cinta tak harus memiliki, tak harus menyakiti dan cinta tak harus mati. Dalam hidupku, aku tak pernah sedikit pun ada perasaan menyesal pernah menyayangimu. God bless......