i just ordinary girl

i just part of ONE2k12/smpn3tangsel, not beutiful, not charming, just ordinary yep nothing special! but i have something good mood from my self for do anything. i love drawing, writing, singing yep thought not good like profesional. my inspiration is God, my perent, @arveeys @novitamandaisya, Raditya Dika, Cody Simpson and all my friend.

putry's

Foto saya
tanggerang selatan, Indonesia
hello world! i'm Putri Nurasih Darwanti, my beloved friend called me "puput" or "uti". I'm part of 'clubbing', and anyway, I enjoy my life, friendship and LOVE is the important things for me

Rabu, 13 Juni 2012

Menunggumu bagaikan menunggu datangnya pelangi dimalam hari


Cinta datang tanpa memandang siapa dia. Iya.. itu yang aku rasakan sekarang. Aku tau, aku anak remaja SMP yang belum mengerti betul apa itu cinta. Tapi apa salahnya kalau sekarang aku merasakan hal itu? Hanya sekedar menyukai dan mengagumi seorang cowok.
Teman seusiaku rata-rata pernah mengalami apa itu pacaran. Pacaran boleh-boleh saja, tapi pacaran yang sehat, dalam artian sewajarnya. Tapi aku enggan untuk pacaran. Rata-rata anak cowok disekolah ku yang usianya sebaya denganku, mereka hanya memandang kecantikan fisik tanpa memandang kecantikan hati dan kecantikan otaknya. Aku sadar aku nggak sesempurnya yang lain. Wajahku standar saja.
Sampai suatu saat aku menemukannya. Tak perlu aku beritahu namanya. Dia adalah adik kelas ku, dia masih kelas 8. Awal aku mengenalnya saat aku sedang ulangan. Disekolahku memang begitu, setiap mid semester ataupun semester pasti duduk dengan orang yang beda kelas. Dan aku sekelas dengannya, bahkan sebangku. Awalnya biasa saja, sama seperti adik kelas yang aku kenal. Hanya seminggu kita duduk bareng. walaupun seminggu tapi kita sudah akrab. Saking akrabnya aku sampai jatuh hati dengannya. Entah karena kepintarannya,sikapnya atau wajahnya aku menyukai dirinya. Tapi ada satu hal tentang dia yang membedakan aku dengan dia, yaitu kita berbeda keyakinan.
Semejak teman-temanku tau kalau aku meyukainya, mereka mengejekku dalam artian setiap dia lewat pasti saja temen-temanku bilang “ciye.. ciyeeee.. Niel tuh kak Puput. Karena sering, alhasil dia menjauh dariku. Entah kenapa, tapi yang pasti karena dia malu kalau dekat dengan ku karena dia akan di ‘ciye.. ciye-in’. Hmm… iya aku ngerti kok gimana perasaanya. Semenjak terjadi hal itu, aku dan dia jadi seperti orang yang nggak kenal. Aku hanya bisa melihatnya dari jarak yang jauh, hanya bisa mengaguminya tanpa bisa berbicara langsung dengannya. Saat dia pulang bareng dengan cewek, aku nggak tau siapanya, perasaanku berubah jadi jealous. Menurutku, wajahnya dia diatas standar. Jadi, nggak salah kalau banyak cewek yang deket dengannya. Lagi pula buat apa aku jealous, toh aku bukan siapa-siapanya dia kan? Pernah tibul rasa lelah menunggunya dekat lagi denganku. Cukup sabar aku menjalani situasi seperti ini selama setahun. Sampai suatu saat aku  dan temen-teman satu angkatan denganku merayakan gradution party. Acara itu diisi dengan adik kelas, aku nggak tau kelas 8 atau kelas 7. Acara itu dibawakan dengan 3 orang pembawa acara, 2 cewek dan seorang cowok. Saat aku melihat mc yang cowok kok rasanya orang itu nggak asing bagiku. Saking penasarannya aku sampi bertanya ke teman sebelahku. Katanya dia anak kelas 8*. Aku berfikir sejenak. Dan, ah…. Itu dia! Raut mukaku berubah jadi memerah dan cengar-cengir sendir, aku juga nggak tau kenapa aku jadi seperti itu.
Saat dia break sejenak, dia turun dari panggung dan berjalan entah kemana. Dia melewati teman sekelasku, dan alhasil aku pun kembali di ‘ciye-ciyein’ lagi. Malu? Emm.. banget! Apalagi pas temen aku minta aku foto dengan nya. Kalau aku menerima tawarannya aku pasti malu banget karena keadaan disitu lagi rame-ramenya. Dan aku melilih menolak ajakan temen aku, ya… walaupun agak sedikit nyesel. Hmm.. gimana ya bilangnya? Aku sebenarnya mau tapi malunya itu loh yang bikin aku males…
Tapi untungnya temenku Sasqia yang baik dan cantik (nggak ada bayaran sedikitpun loh saat aku nulis ini, hehehe..) menolongku. Ya dengan meminta foto ulang. Dan… dihandphone sudah tersimpan fotoku dengan dirinya. Seneng sih… tapi masih ada perasaan malu.
Sehari berlalu kejadian itu, aku memberanikan diri sms dia. Ya… meskipun cuma basa-basi tapi itu bisa buat aku sama dia ngobrol lagi. Deg-degan? Pasti! Seribu satu pertanyaan tersimpan didalam hati. Apa nanti dibalas? Apa jangan-jangan dicuekin? Terus nanti kalau dibalas, aku balas apa lagi? Apa nanti dia balasnya singkat? Hmm.. pokoknya banyak deh. Tapi ternyata dibalas dan jawabnya nggak terlalu cuek kok. Seneng sih tapi agak kesel. Gimana nggak kesel coba? Kadang Cuma dibalas “O” doang atau “Y”. Ada lagi yang aneh, kalau aku balasnya singkat, dia balasnya panjang dan giliran aku balas panjang, dia hanya ngirim huruf “Y”/”O”.
Emmm… sabar ya. Sabar banget!
Aku ada niatan, setelah aku diterima di SMA nanti, aku mau to the point sama dia. Yaa.. tentang perasaanku kedia. Aku nggak minta dia balas perasaanku, aku cuma ingin dia tau aja bagaimana perasaanku kedia. Kalau nggak dibalas, ya… it’s ok! Nggak masalah. Kalaupun dibalas, ya… Alhamdulillah. 
Ku urungkan niatku untuk to the poin dengan nya. Feeling ku berkata ada cewek yang mengisi harinya dan itu bukan aku. Bukti juga udah cukup aku mengerti kok. Ini ya balasan untuk orang yang udah menunggu selama itu? ya... walaupun nggak lama banget. Tapi bagiku setahun itu cukup melelahkan. Kini aku bagaikan orang ke-3. Belum pasti juga sih kalo cewek itu pacarnya tapi dia ngomong ke cewek itu beda. Setau aku dia kalo bales pasti singkat tapi kalo sama cewek itu panjang lebar. Apa coba artinya? Udahlah emang move on yang lebih baik aku lakukan saat ini. Meskipun sulit tapi harus tetap aku coba. Dari pada terus terpuruk dicintanya yang nggak jelas kepastiannya. Lagi pula aku ini mau SMA kan, pasti disekolah baru ku ada yang jauh lebih baik dari dia.



1 komentar:

  1. hehe
    aku juga pernah kayak gitu.......
    tapi bedanya, yang aku sukai itu kakak kelas
    kalau sms an, dia jawabnya juga singkat-singkat gitu (cuma 1 huruf)

    BalasHapus